Minggu, 23 Desember 2012

Pengertian, Tujuan, Macam-Macam, Syarat-Syarat dari Alinea

1. Pengertian Alinea


Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .

Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.


2. Tujuan Pembentukan Alinea
     - Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
     - Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal

3. Macam - Macam Alinea 
   - Berdasarkan sifat dan tujuannya, alinea dapat dibedakan menjadi :
   Alinea Pembuka
   Alinea Penghubung
   Alinea Penutup

 - Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat dibedakan menjadi :
   Alinea persuatif
   Alinea argumentatif
   Alinea naratif
   Alinea deskriptif
   Alinea ekspositoris

 - Berdasarkan fungsi, alinea dapat dibedakan menjadi :
   Alinea Pembuka
   Alinea Pengembang
   Alinea Penutup

4. Syarat - Syarat Pembentukan Alinea

   Dalam menyusun paragraf, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut:

a.Ketepatan Pemilihan Kata
Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaiannya. Pemakaian kata dia, misalnya, tidak tepat        digunakan untuk orang yang usianya lebih tua. Kata yang tepat adalah kata beliau. Demikian pula dengan menonton kata ini tidak tepat dalam paragraf yang menyatakan maksud melihat orang sakit. Dalam hal ini kata yang harus digunakan adalah mengunjungi, menjenguk, atau menengok. Untuk itulah diperlukan penguasaan perbendaharaan kata, terutama kata-kata yang bersinonim. Dengan banyaknya menguasai kata bersinonim mudahlah bagi kita dalam menggunakan kata-kata yang tepat.
b.Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
c.Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.


5. Contoh Alinea 

   Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac, Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan menyelam gara-gar waktu berusia 10 tahun dikirim kesekolah musim panas di Danau harvey, AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain pandai berenang dan menyelam.


Sumber

Sabtu, 22 Desember 2012

Perencanaan Penulisan Karya Ilmiah


             1. Pemiihan Topik
Memilih topic berarti memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan. Topic itu dapat diperoleh dari berbagai sumber yakni : pengalaman, pengamatan, pendapat dan khayalan. Topik-topik karya ilmiah banyak yang bersumber pada pengamatan, pengalaman dan penalaran.
Istilah topic sering dikacaukan dengan tema. Topic adalah medanatau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Tema adalah pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Tema sifatnya masih hipotesis yang masih hipotesis yang masih memerlukan pembinaan atau penolakan dengan cara penelitian.
Dalam memilih topik karya ilmiah, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
a.        Topik yang akan dipilih hendaknya menarik untuk dikaji. Sebuah topik akan menarik apabila
1.      Merupakan masalah yang menyangkut persoalan bersama
2.      Merupakan jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi
3.      Mengandung konflik pendapat
4.      Masalah yang di kaji hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan
b.        Topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit
c.        Topik yang di pilih sesuai dengan minat dan kemampuan penulis
d.        Topik yang di kaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu pengetahuan atau yang berkaitan dengan profesi

2. Pembahasan Topik

    Pada tahap ini membahas setiap topik yang ada di dalam kerangka karangan. Dalam mengembangkan karangan menjadi satu karangan yang utuh, diperlukan bahasa. Untuk itu harus menguasai kata-kata yang akan mendukung gagasan dan harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat, sehingga gagasan dapat dipahami pembaca dengan tepat pula. Kata-kata tersebut dirangkai menjadi kalimat-kalimat yang efektif, lalu kalimat-kalimat harus disusun menjadi paragraf yang memenuhi persyaratan. Tulisan juga harus ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai dengan tanda baca yang tepat.

3. Pemilihan Judul

Penentuan judul karya ilmiah dapat ditempuh dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan. Namun, tidak semua pertanyaan itu harus digunakan mementukan judul. Mungkin, pertanyaan itu perlu dikurangi atau ditambah dengan pertanyaan lain.
Misalnya: “Pengaruh Bocoran Kunci Jawaban Ujian Nasional 2008 di Kabupaten Nabire Terhadap Mental Siswa”. Masalah  apa? Masalah bocoran Ujian Nasional. Mengapa? Ada indikasi bocoran kunci Jawaban. Bagaimana? Ada beberapa sekolah, para guru menjadi tim sukses siswa. Di mana? Di Kabupaten Nabire. Kapan?  Tahun 2008.
Adakalanya penentuan judul dilakukan dengan memberikan anak judul. Anak judul itu selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi sebagai penjelasan atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti ini, antara judul utama dan anak judul harus dibubuhkan titik dua, misalnya “Pengaruh Bocoran Kunci Jawaban Ujian Nasional Tahun 2008 Terhadap Mental Belajar Siswa: Studi Kasus 14 SMA di Kabupaten Nabire Papua”.

4. Menentukan Tujuan Penelitian 

Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kerah mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan  dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable). Misal :
a.  Memperoleh informasi (data) tentang jumlah pemeriksaan ibu-ibu hamil di kecamatan “X” selama kehamilan.
b.      Memperoleh informasi tentang hubungan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan BBLR

Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi :
a. Tujuan umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional dalam tujuan khusus adalah : mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai, mengetahui, dll.

5. Kerangka Karangan

Penyusunan rancangan karangan adalah langkah prapenulisan setelah penentuan topik. Dalam kerangka karangan itu akan tampak butir-butir isi karangan yang menggambarkan(1) sub-subtopik, karangan baik dari segi jumlah dan jenisnya,(2)urutan sub-subtopik isi karangan, dan(3) hubungan antarsubtopik dalam karangan: hubungan logis atau kronologis, dan hubungan setara atau hubungan
bertingkatKarangan yang baik akan membantu anda dalam hal-hal berikut.
  1. kerangka karangan memungkinkan anda dapat mengarang secara terarah karena isi kerangka sebenarnya menggambarkan arah sebuah karangan.
  2. kerangka karangan berguna untuk menghindari kerja ulang.
  3. kerangka karangan memungkinkan anda dapat memasukkan dan menempatkan materi tulisan yang anda temukan dalam bab atau subab tertentu, bahkan dalam bab atau subab yang baru.
  4. kerangka karangan memungkinkan anda dapat bekerja lebih fleksibel dari segi penyelesaian bagian karangan.


6. Langkah - Langkah Penulisan Karya Ilmiah

  1. Menentukan latar belakang masalah. Hal ini sebagai informasi kepada pembaca, mengapa sebuah penelitian dilakukan.
  2. Pembatasan masalah bahasan. Hal ini digunakan agar penelitian bisa lebih terfokus pada satu hal saja, dan juga agar pembaca lebih bisa memahami mengenai konten yang akan dibahas dalam penelitian dan karya ilmiah tersebut.
  3. Pembuatan Hipotesis. Hipotesis adalah kesimpulan awal dari masalah yang diangkat. Dan penelitian merupakan sebuah pembuktian, apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis atau tidak.
  4. Metode Penelitian. Berisi tentang metode penelitian yang akan dilakukan.
  5. Menentukan sample atau populasi penelitian. Hal ini bermanfaat agar kita bisa mendapatkan hasil penelitian yang mampu mewakili obyek penelitian secara tepat.
  6. Pengolahan data. Ini merupakan proses lanjutan dari hasil survey yang dilakukan pada sample. Untuk pengolahan data, bisa menggunakan software bantuan pengolahan data seperti SPSS.
  7. Membaca hasil pengolahan. Setelah data diolah melalui komputer, kita harus membaca hasil pengolahan yang biasanya masih berupa data baku. Untuk itu, kita harus bisa menerjemahkan ke dalam bahasa tulisan.
  8. Membuat kesimpulan. Dari data yang diperoleh, akan didapat sebuah kesimpulan apakah penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis atau tidak. Dalam bahasa ilmiah, disampaikan dengan cara menolak hipotesa atau menerima hipotesa.
  9. Membuat saran. Setelah kesimpulan, penulis harus bisa memberikan saran dan masukan pada obyek penelitian. Dasarnya menggunakan data yang didapat pada penelitian tersebut. Hal ini merupakan wujud tanggung jawab peneliti untuk turut membantu penciptaan kondisi yang lebih baik pada obyek penelitian